i love myself..

Jumat, 25 Juni 2010

Tabung Gas perebut kebahagiaan...(by :ChocoNatz)

akan kubagi sedikit kisahku..
keluargaku tinggal di lantai 7 sebuah apartermen mewah di jakarta..
keluarga kami hanya terdiri dari Mama, Papa dan aku.
bisa dibilang kami keluarga kecil yang sangat bahagia, namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama..


"Mama.. laper nih.. hari ini masak apa??" tanyaku manja sambil duduk di meja makan.
"Mama masak ayam goreng kesukaan kamu. ayo ajak Papa kamu makan." suruh mama.
"Papa... makan yukk!!" ajakku sambil berteriak keras.
tidak beberapa lama papa datang ke meja makan itu..
sepintas kenapa ada yang aneh dgn Papa???? wajahnya pucat dan terlihat lesu. apa ini hanya perasaan ku saja?
"Papa baik2 saja??" tanyaku dan papa menjawab dengan anggukan serta senyuman hangat..
lalu kami menikmati makanan itu dengan penuh sukacita. tentunya tak lupa kami bersyukur atas apa yang Tuhan berikan bagi keluarga kami.
setelah selesai makan seperti biasa aku bersiap ke sekolah.
dengan langkah mantap aku meninggalkan apartermen, tapi pagi ini kenapa sulit sekali meinggalkan apartermen ini..
perasaan apa ini...???

"Sayang.. kamu kenapa melamun.. ayo cepat berangkat sekolah." Kata mama sambil memegang bahuku.
"Mama...aku boleh bolos? hari ini saja." ijinku dengan sedikit ragu.
entah.. aku punya perasaan yang sangat tidak enak pagi ini.
"Tidak boleh .. ayo cepat sekolah." perintah mama.

"kalau begitu aku mau Mama dan Papa mengantarku." pintaku.
"Tidak bisa sayang.. papamu sedang kurang enak badan. sekarang cepat kamu berangkat."

beberapa saat kemudian bel apartermen berbunyi. ada tamu. dengan cepat mama membuka pintu dan ternyata tukang antar Gas.
aku kira siapa...
"Pak.. bisa minta tolong dipasangkan??? suami saya sedang tidak enak badan." tanya mama kepada tukang gas itu.
kemudian tukang gas itu memasang gas itu dengan cepat.
"Sayang! kenapa kamu masih disini?? ayo cepat sekolah" perintah mama lagi.
dengan berat hati aku melangkah keluar dari tempat itu.

aku kemudian pergi dari apartermen itu. karena keberadaan sekolahku cukup dekat, aku tidak perlu angkutan, aku hanya berjalan kaki beberapa langkah.

aku sampai disekolah. kebetulan aku menempati kelas di tingkat 2.
Mama...Papa.. kenapa perasaanku begitu tidak enak??

kemudian di saat pelajaran ke-2 perasaan tidak enak ini memuncak. hinga terdengar ledakan hebat.
aku sejenak terdiam..
Mama.. Papa.. ???????????
lalu aku berlari cepat meninggalkan sekolah untuk ke apartermenku.

kemudian aku memasuki lobby. semua orang berlari-lari keluar sambil berteriak.
kemudian aku mendekat pada lift.. ternyata lift tidak bisa digunakan. lalu aku naik ke tangga. . di tangga semua orang berlari-lari berusaha keluar dari apartermen itu. karena terlalu banyak orang aku pun terdorong sampai terjatuh bahkan terinjak-injak.. tetapi aku tidak menyerah..
sudah sampai di lantai 6.. sudah sangat sepi.. bagaimana dengan Mama dan Papa????
aku terus berlari, tidak memedulikan apapun, walau kepala ini terasa terus mengalirkan air merah tetapi aku terus berusaha.. kakiku terasa sangat sakit. tapi aku tidak mau menangis. aku harus berjuang demi mama dan papa.
kemudian aku sampai di lantai 7. aku berlari terus sampai ke apartermenku.
belum sampai di apartermenku. koridor di apartermen ini sangat berantakan. sangat hancur seperti kapal pecah.
kemudian aku melangkah cepat ke apartermenku. betapa kagetnya aku melihat benuk apartermen itu. nyaris tidak ku kenali.
"Mama...!!Papa...!!" teriak ku dengan nafas terengah-engah..
kemudian aku melihat sebuah tangan di balik timpaan benda dan puing-puing.
aku coba menyingkirkan benda-benda itu. ternyata itu mama.. mama...mama...
Hatiku terasa berhenti berdetak.
Mama.......!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!
aku tak tau harus melakukan apa. aku terduduk dan terdiam.
"Nak.. ayo cepat keluar dari sini." kata seorang petugas sambil menarik tanganku..
namun aku melepaskannya. dan berusaha mencari ayahku. semoga aku tidak kehilangannya.
"ini terlalu berbahaya!!" tariak petugas itu dan beberapa petugas menyeretku keluar.. aku terdiam..ayahh...

5 tahun berlalu. aku sudah tumbuh menjadi gadis yang dewasa.. namun tetap aku takut dengan Gas. karena menurut hasil penelusuran Gas itulah yang menyebabkan ledakan terjadi...
dan setelah di selidiki oleh pihak yang berkewajiban. ternyata tabung gas itu paslu (OPLOS)..

namun tetap saja aku takut tinggal di apartermen dan takut mamakai kompor gas.
setelah kematian mama dan papa, aku di rawat oleh kakek dan nenek ku di belitung.

bagi epmbaca.. ini adalah kisah nyata yang di kutip dari seseorang..
semoga ini dijadikan pelajaran.. jgn pernah memakai cara haram untuk menghasilkan uang.. seperti pemalsu Gas yang sudah merebut mama dan papa.

akupun sekarang kuliah di bagian hukum.
aku mau mengadili mereka yang bersikap egois dan tdk memerhatikan orang lain...


by : ChocoNatz

Tidak ada komentar:

Posting Komentar