i love myself..

Minggu, 16 Oktober 2011

Pink Flower for You


“Hari ini anterin aku ke tempat les ya, yo” kata Vina.

“Ngapain? Mau ngajar Les balet ?” tanya Vio.

“Yaialah. Apa lagi kalo bukan balet.” Jawab Vina.

“Siapa tau pencak silat. Kamu tuh ga cocok jadi penari balet. Cocoknya penari kecak. Kamu cewe aja aku kaget.” ejek Vio. Vina langsung melotot , seakan bola mata itu akan keluar sedangkan Vio berlari mengamankan diri.

“Awas ya kamu yo!!” teriak Vina sambil berlari mengejar Vio.

Kalau di liat sepintas Vina dan Vio sangat akrab, bahkan satu sekolah sering mengira mereka sepasang kekasih, namun baik Vina atau Vio tidak terikat dalam hubungan apapun selain persahabatan.

Vina, Si cantik keturunan jepang ini dari kecil memang sangat tomboy, tetapi dari kecil dia juga sangat menyukai balet. Bahkan di usia 7 tahun Vina sudah menjuarai berbagai lomba balet, kini di usia 17 tahun Vina sudah menjuarai puluhan lomba dan menjadi pelatih balet.

sebenarnya Vina dan Vio cocok menjadi pasangan kekasih. mereka sama-sama dari keluarga berada. masing-masing dari mereka juga memiliki paras yang cantik dan tampan.
Vina memiliki segudang prestasi di sekolah dan prestasi balet, sedangkan Vio memiliki segudang prestasi di team Basket, dan Vio adalah salah satu personil Boy band (yg lagi musim) terkemuka di indonesia.

“aw!! Sakit Vin. Ampun!” teriak Vio.

“ga akan aku lepas sampai kamu tarik ucapan kamu.” Tegas Vina sambil terus menarik rambut Vio.

“oke..oke.. Vina itu cantik, cocok jadi penari balet, walau tomboy dan kaya cowo.”

“enak aja ! aku ga kaya cowo tau! Aku murni orisinil 100% cewe!” protes Vina kemudian melepas tangannya dari rambut Vio.

"iah deh. btw, kita uda mau UAN. kamu stop ngajar dulu aja? supaya lebih konsen ke UAN?" tanya Vio.

"aku juga sempet berpikir begitu. aku uda ngajuin cuti kok. tapi masalahnya.."

"kenapa?"

"bulan depan ada lomba balet internasional, seluruh penari balet sedunia akan menunjukan ke ahliannya di panggung super mewah, dari kecil perlombaan itu impian aku." desah Vina.

"udah jangan sedih. kan UAN masih 3 bulan lagi. jadi kamu daftar aja ke lomba itu, kamu pasti bisa menang. kamu kan pinter, soal UAN pasti ga sulit buat kamu."

"iah, yo.lomba itu impian aku, bahkan dulu aku mimpi bisa menyaksikan lomba itu, sekarang, aku bisa berkesempatan tampil di sana, sekalipun ga menjadi juara, aku pasti akan bangga banget sama diri aku sendiri."

"yaudah.. Vina jelek, jangan lemes gitu. kamu belajar dengan sungguh2 dan kamu juga latian balet. kamu pasti bisa." kata Vio sambil menggariskan senyum di wajahnya, senyum yang membuat Vina menjadi sangat semangat.

***

malam hari begitu sunyi . Vina membuka jendela di kamarnya dan menghirup udara segar.

bip..bip..bip

telepon Vina berdering melepaskan kesunyian malam itu. ternyata sms dari Vio.

Vina jelek. hari ini ada festival di deket komplek.
kita kesana yuk?? aku ada sebuah kabar gembira.
jangan bilang ga. pokoknya setengah jam dari sekarang aku akan sampai ke rumah kamu. siap-siap yah tuan putri . ^^

"uh.. dasar. semaunya sendiri." keluh Vina, kemudian ganti baju sampai akhirnya Vio datang dan mereka pergi ke festival itu.

Vio memakai kacamata hitam dan jaket untuk menutupi jati dirinya, maklum, Vio adalah seorang personil boy band , kalau sampai jati dirinya terbongkar bisa habis dia di keroyok sama para fans fanatik nya.

Di festival itu banyak sekali pedagang yang berjualan makanan, minuman, asesoris dan lain-lain.

"Vina. kamu mau eskrim ga?" tanya Vio

"Ga mau ah." tolak vina. "oh iah. kata kamu, kamu ada kabar gembira kan? apa?" tanya Vina.

"Manager aku berpikir aku punya peluang bagus sebagai personil boy band, akhir bulan ini, kontrak aku selesai dan sepertinya ga di perpanjang. dan kebetulan salah satu boy band di korea lagi mencari personil, dan lebih tepatnya manager mereka bakal ngebentuk boy band dengan nama baru yang di jamin bisa laku keras. menurut kamu gimana?" vio menatap vina.

"kamu jalanin aja apa yang bisa buat kamu seneng. toh itu bagus buat karir kamu, lagian boy band kamu juga uda di ujung tanduk toh? uda sering cekcok n berbeda pendapat? pokoknya Vio, aku tuh dukung semua hal yang menjadi keputusan kamu. oke?" Kata Vina meyakinkan vio.

"thanks ya vin.. Vina.. aku juga mau ngomong sesuatu."

mendadak suasana menjadi sedikit serius.

"Vin. kamu mau jadi cewe aku?" tatap Vio mendalam . Vina sedikit terkejut mendengar perkataan Vio. tanpa pikir panjang vina langsung berkata.

"Mau aja. tapi ada 1 syarat." Vina tersenyum kecil sambil menatap Vio.

***

Vio membantingkan tubuhnya di tempat tidur.

"arghh!!" teriak Vio kesal.

"aku mau jadi cewe kamu, asalkan kamu bisa memetik 30 bunga sakura warna pink, aku juga maunya jenisnya itu KENROKUEN KIKU ZAKURA, sekali lagi aku cuma mau KENROKUEN KIKU ZAKURA. dan kalo kamu bisa kamu resmi jadi cowo aku."

"apaan coba? kenapa harus bunga jepang? kenapa ga yg lain? masa iah aku harus kejepang. kenapa sih dy minta sesuatu yang mustahil. apa iah dy itu sengaja biar aku ga jadi cowo dy?!" gumal Vio kemudian mengambil bantal dan menutup mukanya dengan bantal tsb.

***

(2 bulan kemudian)

"ga terasa sebulan lagi aku pergi ke america buat ikut perlombaan balet termewah di dunia." kata Vina sambil tersenyum.

"iah ya.. aku juga ke korea, tapi kita jgn lost-contact ya?? aku akan sering2 samperin kamu. aku ga bisa bayangin sehari aja ga ketemu sama kamu and ngeliat muka kamu yang imut. pasti aku kangen berat sama kamu." Vio mencubit pipi Vina.

"aww. sakit tau." Ringis vina, vio melepaskan cubitannya.

"Vina. sebenarnya status kita sekarang apa sih?" tanya vio.

"sahabat." jawab Vina santai.

"lho? kok sahabat? kamu pacar aku!" tegas Vio.

"enggak." tolak vina.

"kenapa ? kamu sayang sama aku, aku juga, lalu kenapa?"tanya Vio lagi dengan muka cembetut.

"Kenapa yaa? Apa kamu uda dapet KENROKUEN KIKU ZAKURA buat aku??" tanya Vina.

"Apa ga ada hal lain yang kamu mau? cincin? mutiara? berlian? kalung? apa kek. jangan itu." keluh vio.

"payah. yaudah kalau ga bisa." desah vina.

"eh Vina. hari ini mama aku ulang tahun, kamu dateng yah ke rumah aku? nanti aku jemput. oke?" tanya Vio.

"pake dress yah??"

"iyalah Vina. masa celana jeans."

"dress nya ga masalah sih buat aku, yang masalah... harus pake high-heels ya?"

"kamu ga lupa kan mama aku perfectsionis banget, menurut mama aku, wanita cantik diliat dari kaki sampai ujung rambut. kamu bisa kan pake high-heels?" tanya vio. vina mengangguk pasrah.

Vina yang sedikit tomboy memang tidak pernah mengenakan High-heels. namun demi Vio, mungkin malam ini vina akan mengenakannya.

***

Alhasil hari ini Vina terlihat sangat cantik memakai gaun merah muda dengan sepatu high-heels 12-15cm berwarna putih.

"you are so beautiful." ucap Vio sambil terkagum kagum melihat penampilan Vina.

"beautiful, beautiful, aja kamu. ga tau apa aku sengsara pake high-heels ini, susah bgt buat jalan aja." keluh Vina sambil terus berusaha berjalan.

singkat cerita mereka makan-makan di rumah Vio. acara begitu tampak elegant dan meriah. dekorasi ruangan berselimut kain berwarna emas dan bunga-bunga di setiap sudut ruangan.

"kamu pengen minum ga? biar aku ambilin?" tawar Vio. Vina mengangguk.

3 menit berlalu, vio tidak kembali juga ke vina.

"lama banget.." keluh vina.

akhirnya vina menyusul Vio , setelah di temukan sosok vio ternyata vio sedang berjalan menuju arah vina sambil membawa 2 gelas minuman.

vina tersenyum. namun senyumnya segera memudar ketika vina melihat seorang anak kecil memainkan tali penyangga yang digunakan untuk menyangga dekorasi yg berada tepat di kepala vio.

"vio! awas!" teriak Vina, membuat seluruh tamu undangan melihat ke arah Vina. Vina tanpa berpikir panjang langsung berlari, namun karena high-heelsnya dia terjatuh, tapi dy langsung berdiri dan mendorong tubuh Vio

Bruk!!!!

Vina tepat waktu, dekorasi itu langsung jatuh tepat disaat vina mendorong Vio.

"Vina. kamu ga apa?!" tanya Vio khawatir sambil memegang kedua bahu Vina. Vina menggelengkan kepala, tangan kirinya memegang kakinya, sepertinya saat dy jatuh tadi , kakinya sedikit pengalami cedera. namun vina tidak mau membuat vio khawatir, dan mencoba menahan sakit sampai akhir pesta.

***

hari ini ada latihan balet untuk perlombaan, seperti biasa, vio mendampingi latihan vina.

sebenarnya vina tidak tahan melawan rasa sakit kakinya, bekas terkilir kemarin malam, namun ia memaksakan latihan walau berkali-kali gerakannya gagal.

"kamu baik-baik aja vin?" tanya vio.

"iah. aku ga apa."

"tapi tadi kamu terliat aneh ga seperti biasa? wajah kamu juga pucet. kamu yakin ga apa? perlu kita ke rumah sakit?"

"aku ga apa. jangan berlebihan. anterin aku pulang yuk. aku rasa latihan hari ini cukup sampai disini aja." Vina tersenyum dan di perjalanan pulang vina terus meyakinkan vio kalau dirinya baik-baik saja.

sesampainya di rumah Vina meminta sopirnya mengantarkan dirinya ke apotik untuk membeli salep biasa.

4 hari sudah berlalu , sakit di kaki vina tambah parah, malah kini membengkak dan berwarna merah kebiruan.

setiap hari vina selalu memakai sepatu untuk menutupi kakinya, walau sebenarnya jauh terasa sangat sakit ketika menggunakan sepatu.

akhirnya vina memeriksakan dirinya ke dokter.

***

"kaki kamu sungguh parah vina, bahkan bukan hanya terkilir tetapi ada keretakan di kaki kamu yang semula ringan, namun karena di diamkan jadi parah, apalagi sepertinya kamu terlalu memaksakan diri untuk berjalan, ini membuat kaki kamu semakin parah. harus di operasi."

"tapi dok.. sebulan lagi saya harus ikut perlombaan balet. apa operasi itu ga akan berdampak apa-apa?" tanya vina panik.

"tentu hal itu sangat berdampak, bahkan harus menunggu 3 bulan pemulihan pasca operasi untuk kamu boleh berlari. apalagi balet. itu sangat berbahaya. kamu harus di operasi secepatnya." jelas si dokter.

"bahkan mungkin kamu tidak akan bisa balet lagi seumur hidup." tambah dokter.

vina terdiam dan tidak dapat berkata apa-apa.

perlahan sambil sedikit terpincang-pincang vina keluar dari ruangan dokter ia menunduk kebawah dan menitihkan air mata.

"kenapa?" tiba-tiba vio berdiri di depan Vina.

"Vio?" Vina mengerutkan jidatnya.

"kenapa? kenapa kamu ga cerita sama aku kalau kaki kamu terluka pas pesta itu? kenapa kamu bilang kamu baik-baik aja?" Vio terlihat sangat marah.

"karena aku juga ga ngerasa sakit atau apa, cuma karena hari ini bengkak sedikit, jadi aku ke dokter, hasil pemeriksaan juga bilang aku ga apa." jawab vina santai. Vio langsung meraih tubuh vina dan memeluknya.

"seandainya sesuatu terjadi sama kamu, karena aku, mungkin aku ga akan pernah maafin diri aku sendiri, aku sayang kamu, kalau sampai kamu kenapa-kenapa aku ga bakal berangkat ke korea." Vio memeluk erat Vina.

"kamu tau dari mana aku di sini?" tanya Vina.

"aku tanya Bibi kamu." jawab Vio.

***

"kenapa kamu ajak aku ketemuan mendadak gini? ga biasanya?" tanya Vio.

"karena aku mau ngomong penting sama kamu." jawab Vina.

"aku mau kita jangan berhubungan lagi." Vina menatap vio yang sepertinya sangat terkejut mendengar kata yang baru saja terlontar dari mulut Vina.

"tapi . kenapa? kamu pasti lagi becanda? ini ga lucu." Vio memedang tangan Vina.

namun vina melepaskan gemgaman vio.

"jujur aku merasa bosen sama kamu." cetus Vina.

Vina kemudian berjalan meninggalkan Vio dalam kebingungan.

"Vina.. kalau kamu sayang sama aku. please, berbaliklah." kata vio sambil menatap tubuh vina yang membelakanginya.

Vina terdiam untuk beberapa saat kemudian berjalan lagi sampai akhirnya naik ke taksi dan pergi dari tempat itu.

vio terdiam. dia sungguh marah, sedih, dan bingung.

4 tahun berlalu.

Vio menjadi orang paling sukses dan sangat terkenal. bukan hanya di korea, tetapi seluruh belahan dunia mengenal namanya.

Vio kemudian kembali ke indonesia. Vio mengunjungi mamanya dan papanya. lalu beberapa kerabatnya. Vio juga berpikir untuk ke rumah vina. Vio sejujurnya masih begitu menyayangi Vina. namun sebelum vio ke rumah vina, vio pergi ke jepang, dan mencari bunga sakura jenis KENROKUEN KIKU ZAKURA. bunga yang sangat di idam-idamkan Vina. dan memetik 200 bunga.

"hai bi. masih inget saya Vio?" tanya vio ke pembantu vina.

"Vio? uda lama mas endak ke sini. sudah terkenal toh mas?" ledek di bibi.

"bibi bisa aja. vina juga pasti terkenal sekarang, menjadi penari balet paling hebat di dunia." kata vio.

"oowalahh. endak mas. mas endak tau , non Vina uda ga bisa balet mas. kan 4 tahun lalu kaki non Vina di oprasi, jadi ga bisa balet lagi. non Vina sedih banget, dan sudah dua kali mecoba bunuh diri, pertama gagal mas. soalnya saya berhasil nyelametin non Vina. tapi yang kedua... non Vina mungkin uda bahagia di sisiNya mas." jelas pembantu vina.

vio teridam. kakinya lemas. dan tidak dapat bicara apa-apa. vio tersungkur ke tanah. rangkaian bunga sakura yang diidam-idamkan vina pun terhempas begitu saja ke tanah. bunga sakura jenis KENROKUEN KIKU ZAKURA.

"owalahh. sabar mas." pembantu vina berusaha menguatkan vio. vio tak berbicara satu katapun.

pembantu Vina kemudian pergi sana, dan tidak lama, ia kembali dengan membawa sebuah amplop surat.

"punten mas. ada sesuatu buat mas. di tulis sebelum non vina bunuh diri, ini di temuin di samping badan non vina mas.." pembantu Vina memberikan surat itu ke vio.

"Vio? apa kabar?? benarkah ini kamu?? haha. aku salah bertanya apa kabar kamu. pasti kamu baik-baik saja. kamu uda berhasil menggapain cita-cita kamu. kamu pasti jadi orang terkenal di dunia. kamu hebat Vio. aku bangga pernah menjadi orang yang kamu cintai. maaf Vio. kamu tau kenapa aku memutuskan hubungan kita berdua? bukan karena aku bosen.. tapi aku ga mau, kamu tau kalau aku ga bisa balet lagi karena cedera pada malam itu. saat itu, di rumah sakit, kamu bilang, kamu akan mengurungkan niat kamu ke korea kalau sampai sesuatu terjadi sama aku, aku ga mau cita-cita kamu kandas karena aku. tapi jujur aku sendiri ga mampu hidup lagi. satu-satunya yang aku miliki cuma kamu. dan balet. balet yang membuat aku bangga menjadi diri aku, balet yang bisa membuat aku percaya diri dan merasa kalau aku layak. balet itu jiwa aku. tapi dokter bilang aku ga bakal bisa balet lagi.. dan keputusan aku untuk berpisah sama kamu demi kebahagiaan kamu pun , rasanya hati aku ga bisa menerima keputusan itu. aku bingung dan putus asa. dan aku memilih jalan ini. jalan yang mungkin aku tau merupakan kesalahan besar. tapi hanya ini pilihan yang aku miliki. oh iya. kamu tau kenapa aku menyuruh kamu mencari KENROKUEN KIKU ZAKURA?? saat itu usia aku 12 tahun, sebelum ayah aku meninggal, kami menikmati musim semi di jepang, di bawah pohon KENROKUEN KIKU ZAKURA. ayah aku bilang, bunga itu melambangkan cinta. karena kalau di hitung, kelopaknya selalu berjumlah 200, simbol 200 cinta. 200 cinta abadi. maaf, aku merepotkan kamu dengan meminta itu. sayang, sampai akhir kita belum pernah sah sebagai sepasang kekasih. Vio. maaf sekali lagi, aku begitu lelah. aku merasa sangat sunyi, dan pandanganku gelap, tak ada siapapun. aku ingin mengakhiri semua ini. sampai di sini. berbahagialah Vio. i love you. cintaku ke kamu bagaikan pohon bunga KENROKUEN KIKU ZAKURA yang tiap bunga memiliki 200 cinta abadi, dan apabila dilihat 1 pohon terdapat ribuan bunga sakura, berarti terdapat lebih dari ribuan kelopak bunga, seperti itulah banyaknya cintaku untuk kamu. salam sayangku, Vina."

Note : A Pink flower arrangement symbolizes A woman's love, a mother's love, or "I'll never forget you," "Always on my mind".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar