i love myself..

Selasa, 20 Desember 2011

You And Time !

Every second is so precious, don't ever make yourself in control of the time, But you should control yourself at all times.
2 Timothy 4:5



Aku meraih telepon gemgam di atas meja kerjaku,

telepon itu sungguh membuatku risih, di tengah kesibukanku, ditengah tumpukan kertas dan map di meja kerjaku, teleponku malah serasa enggan berhenti berdering.
Setelah aku meraih telepon itu, akupun mengetahui ada seseorang menelfonku, seseorang yang sama dengan 1jam lalu, semenjak telepon itu terus berdering, dan mengganggu ku. namun aku terlalu sibuk, bahkan untuk meneguk kopi panas yang di antarkan office boy di meja kerjakupun , tak sempat ku lakukan.
Ibu jariku seakan menggerakan dirinya sendiri tanpa perintah otakku, dengan sigap menekan tombol merah di sebelah kanan pada hp ku, dan dering telepon gemgam itu berhenti. Sudah lebih dari 15 kali mungkin aku mereject panggilan itu.
Kemudian aku membuka bagian belakang telepon itu, dan mengeluarkan sim card dari handphone ku itu. . Berharap dengan cara ini tak ada lagi yang bisa menggangguku.

Kemudian aku kembali melanjutkan kesibukanku. Tak berapa lama kini telpon kantorku yang berdering. Astaga. Aku benar-benar kesal.
Langsung aku berteriak memanggil sekertarisku. Dan dengan cepat sekertarisku datang sambil sedikit menunduk segan padaku.
"Kamu tau kan saya sibuk?! Kenapa masih aja kamu biarin ada sambungan telpon masuk ke ruang kerja saya !?" Tanyaku dengan emosi meluap.
"Maaf pak, tapi anu.. Itu dariii...."
Belum selesai sekertarisku berkata-kata, aku sudah memotongnya.
"Saya tdk mau tau! Jgn ada seorangpun yang mengganggu saya sekarang! Atau kamu saya pecat!" Ancamku, kemudian menyuruh sekertarisku pergi meninggalkan ruangan itu.
Kemudian aku terus sibuk di meja kantorku, ditemani komputer dengan layar LCD yang sudah panas akibat terus menyala seharian penuh, juga segelas kopi hangat.
Aku meneguk kopiku. Astaga! Kopi ini bukan hangat, bukan biasa saja, tapi dingin, langsung aku bergegas meraih telpon kantor yang tak jauh dari jangkauanku, untuk menghubungi Office boy.
"Dateng ke ruangan saya sekarang!" Perintahku.
Tak lama seseorang mengetuk pintu ruanganku.
"ada apa pak ?" Tanya si Office boy ketakutan melihat air wajahku yang terlihat emosi.
"Kenapa kopinya dingin ?!" Tanyaku ke padanya dengan sentakan keras.
"Maaf pak, tapi kopi itu kan bapak suruh saya bikin saat tadi siang jam 11, sekarang sudah jam 6 sore, sudah dingin pasti pak. Kan di ruangan ber AC." jawabnya dengan nada rendah.
Aku tersentak. Jam 6 sore ? Aku kemudian menyuruh office boy itu keluar, dan melihat arloji yang melingkar di tangan kiriku.
Jarum jam sudah menunjukan pukul 6 sore, kantor sudah mulai sepi, mataharipun sudah mengucapkan salam perpisahan untuk bertemu lagi besok pagi. Kesibukanku membuat aku lupa akan waktu, namun pekerjaan ini memaksaku untuk tinggal lebih lama di kantor ku. Setelah semua selesai, aku bergegas pulang, disaat langit sudah bewarna hitam pekat. Sepanjang perjalanan perutku serasa tak berhenti berbunyi, lapar, itulah yang aku rasakan.
Setibanya di depan pintu gerbang aku menekan klakson mobilku cukup keras, sampai pekerja di rumahku membukakan pintu gerbang untukku.
Aku melangkah masuk ke rumahku, menarik dasi yang melingkar tajam di leherku, membuat ku serasa sesak dan letih.
Kemudian bibi datang ke arahku.
Seakan ingin membicarakan sesuatu.. "Anu. Tuan..."
"Bi. Saya cape, cepat sediakan makan malam, dan air hangat untuk saya mandi." Perintahku.
"Tapi..." Bibi menghentikan kata-katanya melihat mataku yang melotot dan menatapnya seakan mengancam akan memecat dia bila tdk melakukan perintah yg aku berikan.
Bergegas bibi pergi melakukan perintahku, setelah mandi dan makan, aku pergi ke ruang kerjaku (di rumah), kemudian aku kembali menyelesaikan beberapa proyek yang di kejar deadline. Namun mataku serasa terlalu lelah, hingga aku terlelap dalam tubuhku yang tersandar di kursi kerjaku.. Malam ku pun aku habiskan di meja kerjaku.

Aku kemudian membuka mataku perlahan, mataku menyipit menyesuaikan cahaya matahari tajam yang masuk melalui jendela-jendela di ruangan itu. Kemudian aku bergegas mandi dan meninggalkan rumahku, kembali melakukan aktifitasku.
Tiga haripun berlalu, malam tadi aku habiskan waktuku di kantor, karena proyek yang tak bisa di tunda lagi, sore ini aku pulang lebih awal karena aku berpikir harus mandi dan mengganti pakaianku sebelum bertemu client.
Namun aku sama sekali tak mengenali rumahku, pintu gerbang terbuka lebar, banyak orang berlalu lalang memakai baju serba hitam. Ribuan pertanyaan terurai di benakku. Ada apakah gerangan ?
Kemudian aku turun dari mobilku, aku melangkah ragu untuk masuk ke pekarangan rumahku, sangat ramai orang-orang, namun semua seakan kaget melihat keberadaanku, mereka terdiam dan melihatku sampai tidak berkedip.
Saat aku sudah memasuki pekaranganku betapa terkejutnya aku melihat karangan2 bunga yang berdiri di seluruh bagian pekarangan rumahku, karangan bunga dengan tulisan "turut berbela sungkawa atas kembalinya Jackson Riyady Putra ke rumah bapa"
Itu nama anak tunggalku, astaga. Apa-apaan ini?!
Aku mempercepat langkahku dan masuk ke rumahku.
Semua menangis terisak, pandanganku tertuju pada sebuah kain putih yang menutupi rapat tubuh seseorang, disana ada istriku yang memeluk tubuh itu dengan erat sambil terus menangis.
"Papa.." Kata istriku menyadari keberadaanku.
"Papa.. Jackson meninggal, Jackson kecelakaan 3 hari lalu, kemarin2 ia sempat kritis, sebelum jackson meninggal, di saat dy kritis, dy bersi keras untuk bertemu papa. Cuma papa ga bisa di hubungin sama sekali.." Kata istriku dengan terisak, sontak tubuhku lemas, kakiku tak sanggup menopang tubuhku, sampai aku terduduk dan tersungkur bagaikan sehelai benang yang tak berpegangan.
Aku menangis.
....
Tiba tiba aku seperti tersentak, aku membuka mataku.. Melihat sekelilingku, tumpukan kertas dan map map, dapat ku kenali ini meja kerjaku,. Ternyata aku hanya bermimpi, aku langsung meraih teleponku, kemudian menghubungi istriku, dan anakku.
Aku bersyukur Tuhan menegurku, untuk meluangkan waktu, untuk orang yang aku sayangi dan orang yang menyayangiku.

Tiap detik begitu berharga, jangan pernah membuat diri anda di kuasai keadaan, tapi kuasailah keadaan !-Choconatz-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar